
Dengan gerakan lincah dan cekatan, Anoman
meloncat dari satu pohon ke pohon lain di Taman Argasoka yang sejuk dan
rindang. Mulutnya tergagap-gagap melantunkan sepotong puisi sentimentil.
Maklum, sebagai serdadu, selama ini lidahnya hanya fasih menerjemahkan komando
atasan. Meski demikian, vokal sember itu mampu membikin dada Dewi Shinta
berdebar-debar. Teringat sosok...